<p>Alexander Gabyshev</p>
Nasional & Dunia

Ada-Ada Saja, Dukun Siberia Jalan Kaki 8.000 Km untuk Lengserkan Vladimir Putin

  • Alexander Gabyshev, seorang dukun asal Siberia meyakini Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai ‘roh jahat’. Dia pun berikrar akan melengserkan sosok yang berkali-kali dinobatkan sebagai orang terkuat di dunia tersebut dari kursi kekuasaannya. Tidak tanggung-tanggung, Gabyshev memulai aksinya dengan berjalan kaki menuju Moskow yang berjarak 8.000 km. Sayang, langkahnya terhenti di kilometer 3.000 Aksi Alexander Gabyshev […]

Nasional & Dunia

Amirudin Zuhri

Alexander Gabyshev, seorang dukun asal Siberia meyakini Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai ‘roh jahat’. Dia pun berikrar akan melengserkan sosok yang berkali-kali dinobatkan sebagai orang terkuat di dunia tersebut dari kursi kekuasaannya.

Tidak tanggung-tanggung, Gabyshev memulai aksinya dengan berjalan kaki menuju Moskow yang berjarak 8.000 km. Sayang, langkahnya terhenti di kilometer 3.000

Aksi Alexander Gabyshev sempat menjadi topik hangat beberapa media di Rusia. Gabyshev pada Maret memulai perjalanannya menempuh lebih dari 8.000 kilometer (4.970 mil) dari kampung halamannya di Yakutia menuju Moskow guna menemui Putin yang dia sebut “roh jahat”.

Namun, kepolisian wilayah Buryatia pada Kamis mengatakan pihaknya telah menangkap pria itu di sebuah jalan raya di Siberia. Penangkapan itu dilakukan karena pria tersebut diduga terlibat aksi kejahatan di Yakutia.

Hanya saja pihak kepolisian tidak menyebut dengan jelas aksi kriminal yang dilakukan pria itu. Kepolisian Buryatia akan menyerahkan pria itu ke pihak berwenang di Yakutia. Dari keterangan kepolisian, pria yang ditangkap itu adalah Gabyshev, kata kantor berita Interfax.

Penangkapan itu pun memancing protes dari pegiat hak asasi manusia, Amnesty International. Amnesty mengutuk keras penangkapan Gabyshev di wilayah timur Siberia.

“Aksi balian itu mungkin eksentrik, tetapi sikap kepolisian Rusia [yang menahan Gabyshev] tidak dapat diterima,” kata Direktur Amnesty International Rusia, Natalia Zviagina dalam siaran tertulisnya.

Menurut Zviagina, Gabyshev punya hak untuk bebas menyatakan pandangan politiknya dan menjalani kepercayaannya sebagaimana warga negara lain.

Gabyshev mulanya diprediksi akan tiba di Moskow pada musim panas 2021. Namun hingga Kamis, ia baru berjalan sejauh 3.000 kilometer.

Praktik  perdukunan masih dapat ditemukan di beberapa wilayah Rusia. Aksi itu merupakan wujud kepercayaan bahwa manusia dapat berkomunikasi dengan roh atau spirit yang tak terlihat keberadaannya.

Saat ditanya mengenai penangkapan Gabyshev, pihak Kremlin mengatakan mustahil bagi mereka untuk mengikuti seluruh kasus hukum di Rusia. Ada-ada saja…..