
7 Tradisi Unik Menyambut Kepulangan Jemaah Haji di Indonesia
- Masyarakat Madura memiliki tradisi unik bernama Asajere untuk menyambut kepulangan jemaah haji. Dalam tradisi ini, keluarga atau tetangga yang baru pulang dari Tanah Suci akan diarak secara bersama-sama menggunakan kendaraan seperti motor atau mobil.
Tren Leisure
JAKARTA – Kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci menjadi momen yang dinanti. Momen ini selalu diwarnai perasaan bahagia. Kepulangan jemaah haji di Indonesia juga dirayakan dengan beragam tradisi penyambutan yang unik dan sarat akan nilai budaya di setiap daerah. Berikut beberapa tradisi unik menyambut kepulangan jemaah haji.
Tradisi Unik Menyambut Kepulangan Jemaah Haji
Dilansir dari berbagai sumber, berikut radisi unik menyambut kepulangan jemaah haji di Indonesia:
1. Tradisi Pakai Baju dan Perhiasan Mencolok di Makassar
Biasanya, jemaah haji identik dengan pakaian serba putih sebagai simbol keberangkatan mereka menunaikan ibadah haji. Namun, berbeda dengan jemaah asal Makassar yang justru memilih tampil mencolok dengan busana dan perhiasan saat kepulangan mereka.
Tak hanya itu, para jemaah pria juga kerap mengenakan jubah bergaya Raja Salman serta gamis panjang. Gaya berpakaian yang mewah dan unik ini telah menjadi tradisi yang melekat bagi jemaah haji dari Sulawesi Selatan.
- 7 Tips Atasi Insomnia Akibat Kecemasan Perang Dunia 3
- Cara Baru Hemat Uang Makan: Gabungkan Bulk Buy dan Pangan Lokal
- Biaya Perang Israel Sehari Bisa Bikin 53 Konser BLACKPINK di Jakarta
2. Tradisi Tahlilan Tasyakuran di NTB
Di Lombok Timur, masyarakat mengadakan acara tahlilan dan tasyakuran baik saat keberangkatan maupun kepulangan jemaah haji. Tradisi ini menjadi momen kebersamaan bagi warga untuk berdoa dan menyampaikan rasa syukur secara bersama-sama.
3. Tradisi Arak-arakan Kendaraan di Madura
Masyarakat Madura memiliki tradisi unik bernama Asajere untuk menyambut kepulangan jemaah haji. Dalam tradisi ini, keluarga atau tetangga yang baru pulang dari Tanah Suci akan diarak secara bersama-sama menggunakan kendaraan seperti motor atau mobil. Keunikan tradisi ini terletak pada durasinya yang berlangsung hingga 40 hari.
Setelah prosesi arak-arakan selesai, para jemaah haji akan menikmati sajian khas Madura. Hidangan ini tidak hanya dinikmati oleh tuan rumah, tetapi juga disajikan kepada para tamu yang datang berkunjung.
4. Tradisi Pembagian Air Zam-zam di Bangkalan
Di Bangkalan, tradisi yang dilakukan lebih menekankan pada rasa kebersamaan antara keluarga dan tetangga.
Tradisi ini dikenal dengan nama Azera, yaitu sebuah kebiasaan masyarakat Bangkalan untuk menyambut jemaah haji yang baru pulang. Dalam pelaksanaannya, keluarga jemaah akan menjamu para tamu dengan beragam hidangan lezat.
Tak hanya itu, mereka juga membagikan air zam-zam serta camilan khas Timur Tengah. Tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun dan biasanya dilakukan setiap musim haji.
5. Tradisi Walimatul Naqiah di Kalimantan Tengah
Warga Kalimantan Tengah merayakan kepulangan jemaah haji dengan mengadakan syukuran sederhana yang dikenal sebagai Walimatul Naqiah. Dalam tradisi ini, digelar doa bersama, penyajian hidangan, serta tausiyah sebagai bentuk rasa syukur atas selesainya ibadah haji.
6. Tradisi Makan Bersama di Bojonegoro
Di Bojonegoro, terdapat tradisi khas dalam menyambut kepulangan jemaah haji yang dikenal dengan sebutan silaturahmi bersama. Tradisi ini dilakukan dengan mengunjungi keluarga atau tetangga yang baru kembali dari Tanah Suci.
Berbeda dengan tradisi di Makassar yang menonjolkan pakaian mencolok, masyarakat Bojonegoro lebih menitikberatkan pada kebersamaan dan kehangatan dalam berinteraksi antar keluarga maupun tetangga.
- Peluang Emas Buat Pebisnis Muda: BCA Buka Akses Ekspor Lewat Go Export 2025
- Rencana Kemenkes Seragamkan Kemasan Rokok Dinilai Ancam Ekonomi dan Picu Lonjakan Rokok Ilegal
- Harganya Kembali Pulih setelah Anjlok, Bitcoin Makin Kuat Guncangan Geopolitik
Umumnya, makanan yang disajikan merupakan hidangan rumahan yang diatur memanjang di atas karpet. Para tamu kemudian duduk bersama, mengobrol hangat, dan menikmati santapan yang telah disediakan.
7. Tradisi Pulang Aji di Betawi
Masyarakat Betawi memiliki kebiasaan khas saat menyambut kepulangan jemaah haji, yang dikenal dengan tradisi pulang aji. Dalam tradisi ini, jemaah yang baru kembali dari Tanah Suci tidak diperkenankan keluar rumah sembarangan selama 40 hari. Selama masa tersebut, mereka biasanya mengadakan pengajian dan tausiyah, serta mulai dipanggil dengan sebutan Pak Haji atau Bu Haji.