Grup K-pop, tripleS.
Tren Leisure

7 Grup K-pop Paling Unik dengan Konsep Menarik, Ada NCT hingga PLAVE!

  • K-pop, atau musik pop Korea, mulai berkembang pada tahun 1990-an dengan kemunculan artis-artis seperti Seo Taiji and Boys, S.E.S, dan g.o.d.

Tren Leisure

Distika Safara Setianda

JAKARTA, TRENASIA.ID – K-pop saat ini telah mengalami banyak perubahan. Era grup yang seluruh anggotanya pria atau wanita, formasi kuartet, dan riasan alis lurus kini sudah berlalu. Generasi kelima K-pop yang tengah berkembang sekarang telah membawa genre ini ke panggung internasional.

Dengan munculnya beragam konsep baru, berikut adalah beberapa grup K-pop paling unik yang patut diperhatikan. K-pop, atau musik pop Korea, mulai berkembang pada tahun 1990-an dengan kemunculan artis-artis seperti Seo Taiji and Boys, S.E.S, dan g.o.d. Musik mereka memadukan unsur hip hop dan R&B ala Barat dengan nuansa Korea, menciptakan gaya pop yang khas.

Beberapa artis dari generasi pertama K-pop bahkan mendirikan agensi mereka sendiri, seperti JYP Entertainment dan YG Entertainment. Hal ini turut memperkuat sistem pelatihan idol (trainee) yang sebelumnya diadaptasi dari industri J-pop, di mana remaja berbakat direkrut sejak usia 13–14 tahun dan dilatih untuk debut saat remaja atau awal dewasa.

Sistem trainee ini melahirkan generasi kedua dan ketiga grup K-pop (era 2000-an hingga 2010-an), dengan nama-nama yang tak asing bagi para penggemar milenial, seperti Super Junior, 2PM, Girls’ Generation, dan Wonder Girls.

Di generasi ketiga, K-pop mulai meraih ketenaran global berkat grup-grup seperti BTS, GOT7, Blackpink, TWICE, dan Red Velvet. Budaya fandom yang sebelumnya hanya populer di Korea, kini menjangkau seluruh dunia.

Dipimpin oleh empat agensi besar seperti SM Entertainment, JYP Entertainment, YG Entertainment, dan HYBE, pengaruh K-pop terus tumbuh dan berhasil menembus tangga lagu internasional.

Apa yang Telah Berubah dalam Generasi K-pop Saat Ini?

Lalu, apa yang menyebabkan munculnya begitu banyak grup K-pop yang unik? Ketika K-pop mulai mendunia, industri ini harus menyesuaikan diri dengan berbagai preferensi, genre, dan perkembangan teknologi, khususnya media sosial.

Generasi keempat K-pop mulai bereksperimen dengan cara membangun dan mengelola fandom global. Grup-grup awal seperti ITZY, (G)I-DLE, Loona, dan Stray Kids, mulai memasukkan lebih banyak lirik berbahasa Inggris dalam lagu mereka untuk menjangkau penggemar internasional.

Selain itu, kehadiran anggota dari negara lain seperti Jepang, China, dan Taiwan semakin umum demi membentuk grup multinasional.

Kini, dengan pemahaman yang lebih baik tentang cara menarik perhatian audiens global, agensi K-pop mulai mencoba berbagai konsep dan ide baru. Para pemimpin generasi keempat seperti aespa, NewJeans, LE SSERAFIM, dan ENHYPEN mulai meninggalkan konsep edgy dan beralih ke estetika Y2K yang lebih ringan dan ceria.

Video musik serta gaya busana mereka menjadi lebih berwarna dan santai, sementara para idol didorong untuk tampil lebih natural dan apa adanya. Konsep grup pun semakin beragam, beberapa, seperti NewJeans, memilih jalur artistik yang avant-garde, sementara LE SSERAFIM dan aespa lebih condong pada tren pop Barat yang berfokus pada pemberdayaan perempuan.

Perusahaan-perusahaan K-pop kini terus berinovasi dengan memanfaatkan teknologi seperti blockchain dan kecerdasan buatan (AI). Ada grup yang dibuat secara terdesentralisasi, di mana penggemar memiliki kendali untuk memilih lagu comeback dan sub-unit, hingga grup yang seluruh anggotanya berbasis AI.

Selain itu, muncul pula grup dengan anggota yang memiliki gangguan pendengaran, serta grup yang anggotanya sama sekali bukan orang Korea. K-pop kini tak lagi terbatas sebagai seni khas Korea saja, dan akan menarik untuk melihat bagaimana grup-grup unik ini terus berinovasi dan menembus batasan yang ada.

Grup-grup K-pop Paling Unik yang Masih Aktif Hingga Saat Ini

Dilansir dari Lifestyle Asia, berikut grup K-pop paling unik yang masih aktif hingga kini:

1. tripleS

Dijuluki sebagai idol dengan segala kemungkinan, tripleS saat ini merupakan girl group K-pop dengan jumlah anggota terbanyak, yaitu 24 orang. Aktivitas, unit, dan lagu mereka ditentukan melalui aplikasi penggemar bernama Cosmo, di mana penggemar dapat membeli Objekts menggunakan uang nyata untuk memberikan suara pada anggota atau lagu favorit mereka.

Konsep unik ini memungkinkan penggemar terlibat langsung dalam arah perjalanan grup dan menciptakan kedekatan yang lebih personal dengan para idol.

tripleS juga memiliki formasi anggota yang multinasional, dengan member yang berasal dari Korea Selatan, Jepang, Taiwan, dan Thailand. Lagu mereka seperti Girls Never Die dan Are You Alive telah berhasil masuk tangga lagu teratas di Korea Selatan.

Selain musik, grup ini juga dikenal lewat acara variety show seru bergaya Battle Royale berjudul Strong Girl Badge War, di mana para anggota saling bersaing dan beradu strategi untuk memenangkan lencana emas.

2. Big Ocean

Sebagai langkah revolusioner dalam hal representasi dan inklusivitas, Big Ocean mencatat sejarah sebagai grup boyband K-pop pertama di dunia yang seluruh anggotanya memiliki gangguan pendengaran.

Lagu debut mereka yang berjudul Glow dirilis bertepatan dengan Hari Penyandang Disabilitas di Korea Selatan, menjadi momen emosional baik bagi grup maupun industri K-pop secara keseluruhan.

Dalam penampilan dan komunikasi mereka, Big Ocean menggunakan Bahasa Isyarat Korea (KSL), Bahasa Isyarat Amerika (ASL), dan Bahasa Isyarat Internasional, sehingga musik mereka dapat dijangkau oleh basis penggemar yang benar-benar baru.

Lagu-lagu mereka direkam dan disempurnakan menggunakan teknologi AI, agar irama dan resonansinya dapat dimaksimalkan sesuai kemampuan vokal mereka. Nama Big Ocean sendiri mencerminkan visi mereka untuk memberikan inspirasi dan menciptakan gelombang perubahan sebesar luasnya lautan.

3. PLAVE

PLAVE merupakan boy group virtual beranggotakan lima karakter yaitu Yejun, Noah, Bamby, Eunho, dan Hamin, yang sepenuhnya eksis di dunia digital. Mereka memulai debutnya pada tahun 2022 melalui platform YouTube dan Twitch, dan kini sukses menggabungkan animasi, elemen gim, serta budaya idol ke dalam satu pengalaman yang menyatu.

Grup ini memiliki semesta fiksi bernama Asterum yang menjadi latar cerita serta asal-usul karakter mereka. Meski bersifat virtual, pencapaian PLAVE berdampak nyata di dunia. 

Sebagai contoh, mereka meraih penghargaan Rookie of the Year di ajang Melon Music Awards 2023 dan menggelar konser besar di Olympic Hall, Seoul, pada bulan April 2024.

4. NCT

Jika tripleS dikenal sebagai girl group dengan jumlah anggota terbanyak, maka NCT adalah versi boy group-nya. NCT (Neo Culture Technology) memiliki 26 anggota aktif pada tahun 2025, dan jumlah ini terus bertambah karena mereka menerapkan sistem terbuka.

Grup ini terbagi ke dalam beberapa sub-unit seperti NCT 127, NCT Dream, dan WayV, yang masing-masing mengusung genre dan konsep yang berbeda.

Struktur keanggotaan yang fleksibel dan bisa berubah-ubah memungkinkan NCT untuk mengeksplorasi berbagai gaya music, mulai dari R&B eksperimental, EDM, hip-hop urban, hingga balada. Keberagaman nasionalitas para anggotanya, terutama dalam unit WayV yang berisi member asal China, mencerminkan visi SM Entertainment untuk menciptakan dunia K-pop yang tak terbatas.

5. BLACKSWAN

BLACKSWAN merupakan salah satu girl group K-pop pertama yang sepenuhnya terdiri dari anggota non-Korea, dan langsung mencuri perhatian karena keberagaman latar belakang para anggotanya. Grup ini pernah dihuni oleh anggota dari Senegal, Brasil, Belgia, India, hingga Amerika Serikat, mendobrak stereotip tentang siapa yang bisa menjadi idol K-pop.

Di tengah industri yang didominasi Korea, BLACKSWAN menjadi simbol dari keberagaman ras dan budaya. Citra multikultural serta pandangan global mereka mencerminkan bagaimana K-pop semakin bersifat lintas negara, membuka jalan bagi generasi artis mendatang dari berbagai latar belakang.

Meski kini dikenal sebagai grup multinasional, awalnya BLACKSWAN tidak seperti itu. Sejarah panjang mereka layak dijadikan artikel tersendiri.

Grup ini awalnya debut pada tahun 2011 dengan nama Rania, yang beranggotakan idol asal Korea. Pada tahun 2016, mereka berganti nama menjadi BP Rania, sebelum akhirnya resmi direbranding menjadi BLACKSWAN pada tahun 2020.

6. XG

Dengan nama yang merupakan singkatan dari ‘Xtraordinary Girls,’ XG adalah girl group asal Jepang yang telah melampaui batasan-batasan dalam dunia K-pop. Sebagai contoh, seluruh anggotanya berasal dari Jepang dan lagu-lagu mereka menggunakan bahasa Inggris sepenuhnya.

Tak heran jika dalam berbagai wawancara, mereka menyebut genre musik mereka sebagai ‘X-pop.’ Lagu-lagu hits seperti Shooting Star, Woke Up, Is This Love, dan Left Right sangat dipengaruhi oleh gaya hip-hop dan R&B Amerika.

Gaya fashion mereka pun telah berevolusi, dari tampilan debut yang khas K-pop menjadi gaya jalanan ‘gyaru’ yang penuh warna dan ekspresif.

Sebagai girl group Jepang pertama yang tampil di Coachella dan kini menjadi duta untuk Dior Beauty, XG terus menunjukkan pencapaian demi pencapaian, dan perjalanan mereka masih jauh dari kata selesai.

7. AKMU

Di tengah dominasi grup idol dengan format gender tetap, AKMU (Akdong Musician) tampil berbeda sebagai duo kakak-beradik di bawah naungan YG Entertainment yang debut pada tahun 2014.

Terdiri dari Lee Chan-hyuk dan Lee Su-hyun, mereka memulai karier dengan mengikuti ajang K-pop Star 2 dan sejak itu berhasil membangun ciri khas sendiri melalui lirik yang menarik dan gaya musik akustik-pop yang unik.

Lagu mereka, Love Lee, menjadi viral dan memicu banyak tantangan dance di platform seperti TikTok dan Reels, bahkan diikuti oleh idol-idol K-pop ternama.

Berbeda dari grup yang menekankan penampilan panggung atau koreografi, AKMU lebih fokus pada komposisi musik, kualitas vokal, dan penulisan lagu.

Pendekatan ini menjadikan mereka unik dalam industri yang kerap menomorsatukan visual. Lirik-lirik mereka pun sering mengangkat tema yang reflektif dan filosofis, membuat mereka dicintai baik secara komersial maupun kritis.