
6 Strategi Saratoga (SRTG) Jaga Daya Tarik Saham di Tengah Gejolak Pasar
- Dalam jangka menengah hingga panjang, fokus investasi SRTG pada sektor hilirisasi logam, kendaraan listrik, layanan kesehatan, dan digitalisasi menempatkan perusahaan pada lintasan pertumbuhan berkelanjutan.
Tren Pasar
JAKARTA - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) terus melanjutkan ekspansi secara agresif. Di tengah koreksi harga pasar, perusahaan justru memanfaatkan momentum untuk menambah portofolio saham, mencerminkan posisi likuiditas yang kuat dan pendekatan investasi jangka panjang.
Dalam jangka menengah hingga panjang, fokus investasi SRTG pada sektor hilirisasi logam, kendaraan listrik, layanan kesehatan, dan digitalisasi menempatkan perusahaan pada lintasan pertumbuhan berkelanjutan. Strategi ini membuat saham SRTG tetap menarik bagi investor institusi maupun ritel.
Tak ayal, rekomendasi beli dari Sucor Sekuritas pun dipertahankan, dengan target harga Rp2.500 per saham. Hal ini mengacu pada nilai aset bersih (NAV) emiten ini yang mencapai Rp85 triliun, serta mempertimbangkan potensi pendapatan dari dividen dan capital gain berbagai lini usaha perseroan.
- Bahaya, Meta Gugat CrushAI: Aplikasi AI ‘Nudify’ yang Bisa Telanjangin Foto Kamu Tanpa Izin
- Konflik Timur Tengah Berdampak ke Kesehatan Mental Anak Muda, Gencatan Senjata Jadi Harapan
- WiFi Publik Bikin Was-Was? Ini Alasan Anak Muda Lebih Pilih Kuota Sendiri
1. Ekspansi Agresif Saat Pasar Melemah
Diketahui, SRTG mengambil langkah berani menambah saham di sejumlah emiten ketika harga sedang tertekan. Misalnya, penambahan kepemilikan saham di PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dilakukan pada saat valuasi sedang turun, membuka potensi capital gain tinggi.
Kepemilikan langsung SRTG di PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) kini menjadi 4,38% per April 2025, naik dari 3,46% tahun sebelumnya. Di sisi lain, kepemilikan di PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) juga ditingkatkan sebesar 0,5% menjadi 20,08% di akhir kuartal I-2025.
2. Fokus pada Sektor Strategis Masa Depan
Selain itu, SRTG juga memprioritaskan investasi pada sektor strategis yang mendukung pertumbuhan jangka panjang, seperti hilirisasi nikel, ekosistem kendaraan listrik (EV), dan energi terbarukan. Ini sejalan dengan arah pembangunan nasional dan tren global transisi energi hijau.
Tidak hanya itu, portofolio SRTG juga mencakup sektor digital dan layanan kesehatan, dua sektor yang dinilai tahan terhadap krisis. Hal ini mendorong penguatan struktur aset sekaligus menjaga kestabilan arus kas di tengah perubahan siklus ekonomi.
3. Bisnis Rumah Sakit Jadi Pilar Pertumbuhan Baru
Yang menarik, SRTG juga mengembangkan layanan kesehatan melalui jaringan Rumah Sakit Brawijaya. Targetnya adalah menambah satu hingga dua rumah sakit baru per tahun di luar lima rumah sakit dan dua klinik yang telah beroperasi.
Proyek prioritas saat ini adalah pembangunan RS Brawijaya Taman Mini dengan kapasitas 100–150 tempat tidur, yang diperkirakan mulai beroperasi tahun ini. Kehadiran aset ini diharapkan memperkuat kontribusi EBITDA sektor kesehatan dalam jangka panjang.
4. Akselerasi Infrastruktur Digital Lewat Joint Venture
Melalui PT Bersama Digital Infrastruktur Asia (BDIA), Emiten afiliasi Sandiaga Uni ini menjalin usaha patungan dengan Digital Realty membentuk Digital Realty Bersama. Entitas ini mengelola dan mengembangkan pusat data secara nasional.
Langkah ini menunjukkan bahwa PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) tidak hanya berfokus pada sumber daya alam, tetapi juga memperluas kepemilikan ke sektor digital berpendapatan berulang, yang semakin strategis di era transformasi teknologi.
5. Dividen Diproyeksi Menurun, Tapi Masih Stabil
Sucor Sekuritas menilia pendapatan dividen SRTG prediksi turun menjadi Rp2,2 triliun pada 2025 dan Rp1,8 triliun pada 2026. Penurunan terutama berasal dari berkurangnya kontribusi PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) karena kebutuhan modal proyek hijau.
Meski demikian, arus kas tetap akan terjaga melalui entitas investasi lain termasuk, anak usaha ADRO, yakni AADI, serta emiten suku cadang PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX). Dividen dari entitas ini tetap memberikan kontribusi signifikan terhadap kas perusahaan.
6. Portofolio Aset Diversifikatif Kokoh
Info saja, SRTG, saat ini memiliki portofolio yang tersebar di banyak emiten, baik publik maupun privat. Termasuk di antaranya: 15,2% saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), 13,2% PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), dan 20,08% PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
Selain itu, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) juga memiliki 31,6% saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), 56,7% PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), 10% PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII), hingga kepemilikan di Sihayo Gold Ltd dan Interra Resources Ltd.