Tangled (2010).
Tren Leisure

5 Film Animasi dengan Biaya Produksi Termahal, Ada Tangled hingga Monsters University

  • Mengingat tingginya biaya pembuatan adegan animasi, tidak heran jika banyak film termahal yang pernah dibuat adalah film animasi.

Tren Leisure

Distika Safara Setianda

JAKARTA, TRENASIA.ID – Lupakan soal membayar deretan aktor papan atas atau melakukan syuting di berbagai lokasi eksotis di seluruh dunia, jika ingin benar-benar menguras anggaran film, menghadirkan rangkaian animasi yang memukau adalah salah satu cara terbaiknya.

Dilansir dari New York Film Academy, mengingat tingginya biaya pembuatan adegan animasi, tidak heran jika banyak film termahal yang pernah dibuat adalah film animasi.

Namun, potensi keuntungannya juga bisa sangat besar. Ditambah dengan munculnya gelombang talenta baru dari sekolah-sekolah animasi, keuntungan tersebut memastikan bahwa pasar film animasi akan terus berkembang.

Dengan anggaran yang mencapai Rp6,7 miliar, belakangan ini film animasi Merah Putih: One For All menjadi sorotan publik dan menuai kritik tajam setelah merilis trailer perdananya. Terlebih kualitas film tersebut tak sepadan dengan biaya produksinya.

Bahkan, sutradara ternama Hanung Bramantyo juga mengomentari film tersebut. Ia menilai, anggaran di bawah Rp7 miliar jelas tidak cukup untuk menghasilkan animasi berkualitas. Dia mengungkapkan rata-rata biaya produksi film animasi setidaknya mencapai Rp30–40 miliar, dengan proses pengerjaan selama 4–5 tahun.

Ia menyindir dengan dana Rp6 miliar, hasil yang mungkin diperoleh hanyalah storyboard berwarna yang digerakkan, bukan sebuah film animasi penuh.

Nah, terkait film animasi, ini dia beberapa film animasi dengan budget termahal. Yuk, simak artikel berikut!

Deretan Film Animasi dengan Biaya Produksi Termahal

Dilansir dari Watchmojo, berikut film animasi dengan budget fantastis:

1. Tangled (2010) – US$260 juta (Rp4,2 triliun)

Secara umum, biaya pembuatan film animasi tidak ada hubungannya dengan panjang rambut tokoh utamanya, tetapi dalam kasus ini hal itu mungkin ada benarnya.

Bintang utama Tangled adalah Princess Rapunzel dengan rambut super panjangnya, meski kemungkinan besar rambut itu bukan alasan utama film ini memiliki anggaran fantastis sebesar US$260 juta.

Proses produksinya memakan waktu enam tahun dan melibatkan beragam teknik animasi, menggabungkan animasi komputer, animasi tradisional, serta non-photorealistic rendering demi menghasilkan visual yang memukau.

Meskipun tidak masuk ke jajaran film dengan pendapatan miliaran dolar, Tangled tetap menjadi salah satu kesuksesan Disney, dengan perolehan lebih dari US$590 juta di seluruh dunia.

2. The Lion King (2019) – US$260 juta (Rp4,2 triliun)

Jika menurut kalian US$200 juta sudah merupakan jumlah besar untuk membuat film animasi, bagaimana dengan anggaran raksasa yang dihabiskan Disney untuk versi The Lion King tahun 2019? Film pertamanya, yang dirilis pada 1994, dibuat dengan animasi tradisional dan hanya menelan biaya US$45 juta.

Namun, versi 2019 diproduksi menggunakan animasi komputer photorealistic dengan biaya mencapai US$260 juta. Angka tersebut membuatnya sejajar dengan film berikutnya dalam daftar ini sebagai film animasi dengan anggaran tertinggi sepanjang masa.

Meski begitu, film ini berhasil meraup lebih dari US$1,6 miliar, menjadikannya film animasi terlaris sepanjang sejarah. Benar-benar rugi kalau tidak mengaum untuk angka sebesar itu.

3. Toy Story 3 (2010) – US$200 juta (Rp3,2 triliun)

Pada tahun 1995, film Toy Story pertama menjadi film panjang pertama yang sepenuhnya dibuat dengan animasi komputer, dengan biaya produksi hanya sekitar US$30 juta. Lima belas tahun kemudian, Toy Story 3 diproduksi dengan biaya fantastis US$200 juta.

Hasilnya? Film ini menjadi film animasi pertama yang melampaui pendapatan US$1 miliar di box office, sekaligus menjadi film terlaris tahun 2010 dan salah satu dari hanya tiga film animasi yang pernah masuk nominasi Best Picture di ajang Academy Awards. 

elas, itu uang yang terpakai dengan sangat baik. Sembilan tahun kemudian, Toy Story 4 juga dibuat dengan biaya US$200 juta, dan kembali menghasilkan lebih dari US$1 miliar. Risiko besar, hasil pun besar!

4. Cars 2 (2011) – US$200 juta (Rp3,2 triliun)

Sejauh ini sudah ada tiga film Cars, dan masing-masing menghabiskan biaya produksi lebih dari US$100 juta. Meski film pertama menelan biaya US$120 juta dan film ketiga US$175 juta, film kedua justru menjadi yang paling mahal, dengan anggaran mencapai US$200 juta.

Meski Lightning McQueen dan kawan-kawan tergolong “mobil” mahal untuk dikeluarkan dari jalur produksi, mereka menghasilkan jauh lebih banyak uang daripada yang diambil dari kas Disney.

Ketiga filmnya berhasil meraup total lebih dari US$1,2 miliar, dengan Cars 2 menjadi penyumbang terbesar lewat pendapatan lebih dari US$562 juta di box office.

5. Monsters University (2013) – US$200 juta (Rp3,2 triliun)

Termasuk dalam jajaran film dengan anggaran US$200 juta, Monsters University, prekuel pertama yang pernah dibuat oleh Pixar, hadir dua belas tahun setelah Monsters Inc. dirilis.

Awalnya, Disney ingin membuat sekuelnya segera setelah Monsters Inc. meraih kesuksesan besar, namun Pixar memilih untuk menunggu. Bahkan, satu naskah penuh sempat dibatalkan akibat perbedaan pendapat.

Meski begitu, keputusan untuk menunda ini ternyata membuahkan hasil, karena setelah penantian panjang, penonton disuguhi kisah menarik tentang awal mula persahabatan Mike dan Sully.