
5 Alasan Saham TOWR Layak Koleksi di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
- Mirae Asset beri rekomendasi beli untuk saham TOWR dengan target harga Rp900. Potensi kenaikan 71% di tengah ekspansi agresif sektor fiber optik.
Tren Pasar
JAKARTA - Di tengah ketidakpastian ekonomi makro dan dinamika pasar yang fluktuatif, saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) mendapatkan rekomendasi Beli (Buy) dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia dengan target harga (TP) Rp900 per saham.
Rekomendasi ini menyiratkan adanya potensi keuntungan sebesar 71,4% dari harga saham saat riset tersebut ditulis pada 10 Juni 2025, yaitu di level Rp525 per saham. Analis Mirae Asset, Daniel Widjaja dan Wilbert Arifin, dalam risetnya memaparkan sejumlah faktor fundamental dan strategis yang menjadikan saham TOWR menarik untuk diakumulasi.
Oleh karena itu, berikut adalah lima alasan utama yang dirangkum oleh TrenAsia mengapa saham menara telekomunikasi yang termasuk dalam portofolio Grup Djarum ini layak menjadi pilihan investasi.
- Hidup di Tengah Radiasi Nuklir, Anjing Liar Chernobyl Alami Adaptasi Genetik
- Berawal dari Kemiskinan, Bagaimana China Bisa Jadi Raksasa Ekonomi Dunia?
- Menagih Utang Pinjol Ada Etikanya, Ini Hak Kamu sebagai Peminjam!
1. Kinerja Keuangan Kuat dan Tumbuh Stabil
Emiten bersandikan TOWR telah menunjukkan fundamental yang kokoh dengan kinerja keuangan yang bertumbuh secara konsisten. Pada kuartal pertama 2025, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,2 triliun, tumbuh 5,3% secara tahunan (YoY).
“Pertumbuhan ini secara signifikan didorong oleh segmen fiber optik yang melonjak 20,7% YoY. Alhasl, laba bersih perusahaan juga meningkat 5,3% YoY menjadi Rp803 miliar, sejalan dengan ekspektasi analis,” jelasnya keduanya dalam riset yang terbit pada Rabu, 11 Juni 2025.
Selain itu, Mirae Asset memproyeksikan kinerja TOWR akan semakin kuat pada kuartal-kuartal mendatang. Proyeksi ini didukung oleh konsolidasi PT Remala Abadi Tbk (DATA) yang akan dimulai pada kuartal kedua 2025 serta momentum positif yang berkelanjutan di segmen fiber.
“Dengan model bisnis defensif yang didukung oleh kontrak sewa menara jangka panjang dan aset bermargin tinggi, TOWR memiliki stabilitas pendapatan yang terjamin,” tambahnya.
2. Ekspansi Agresif di Infrastruktur Digital, Terutama Fiber Optik
TOWR terus memperkuat posisinya sebagai pemain kunci di sektor infrastruktur digital. Perusahaan secara agresif memperluas jaringan menara dan fiber optiknya untuk menangkap lonjakan permintaan data di seluruh Indonesia. Per 31 Maret 2025, jumlah menara TOWR mencapai 35.506 unit, meningkat 14,4% YoY.
Yang lebih menonjol adalah ekspansi di segmen fiber. Jaringan Fiber-to-the-Tower (FTTT) telah mencapai 118.913 km, tumbuh 19,8% YoY. Di segmen Fiber-to-the-Home (FTTH), momentumnya sangat kuat dengan jumlah homepasses yang tumbuh 68,0% YoY menjadi 1,78 juta dan pelanggan terhubung (home connects) melonjak 46,5% YoY menjadi 182,7 ribu. Ekspansi ini menunjukkan potensi monetisasi yang besar di luar bisnis penyewaan menara tradisional.
3. Aksi Korporasi Strategis: Akuisisi dan Rights Issue
Langkah strategis TOWR untuk mengakuisisi 40% saham DATA senilai Rp535,7 miliar dinilai akan memperkuat posisi perusahaan di infrastruktur fiber. Akuisisi yang dilakukan dengan valuasi wajar 7,6x EV/EBITDA FY24 ini akan mengakselerasi perluasan jaringan fiber TOWR.
Konsolidasi keuangan DATA diperkirakan akan mulai memberikan kontribusi pada laporan keuangan TOWR di kuartal kedua 2025. Selain itu, persetujuan pemegang saham untuk melakukan rights issue hingga 15 miliar lembar saham dengan target dana Rp9 triliun akan memperkuat neraca keuangan perseroan.
Dana tersebut akan digunakan untuk mendanai M&A di masa depan dan meningkatkan fleksibilitas finansial. Aksi korporasi ini diperkirakan akan menurunkan rasio utang (gearing) dari 2,5x menjadi 1,6x dan memperbaiki rasio utang bersih terhadap EBITDA menjadi 4,1x pada tahun 2025.
4. Valuasi Menarik dan Potensi Kenaikan Signifikan
Dengan target harga Rp900 per saham dari Mirae Asset, valuasi TOWR dinilai atraktif. Target tersebut mengimplikasikan valuasi 8,8x EV/EBITDA untuk proyeksi tahun 2025. Saat ini, saham TOWR diperdagangkan dengan P/E ratio proyeksi 2025 sebesar 9,9x, lebih rendah dibandingkan rata-rata P/E pasar sebesar 12,1x.
Meskipun harga sahamnya mengalami penurunan sepanjang tahun ini (year-to-date) sebesar 19,1% hingga 5 Juni 2025, hal ini justru membuka peluang bagi investor. Kinerja saham yang di bawah performa pasar disebabkan oleh laba yang relatif datar dan minimnya katalis jangka pendek, namun fundamental jangka panjangnya tetap utuh.
5. Sentimen Positif dari Lingkungan Makroekonomi
Kondisi makroekonomi domestik turut memberikan sentimen positif bagi TOWR. Kebijakan pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) baru-baru ini menjadi angin segar bagi kinerja keuangan perusahaan. Suku bunga yang lebih rendah akan mengurangi beban biaya keuangan (finance cost), yang pada akhirnya berpotensi meningkatkan laba bersih perusahaan.
Dukungan dari sisi makro ini, dikombinasikan dengan model bisnis yang resilien dan strategi ekspansi yang jelas, menjadikan TOWR sebagai pilihan investasi yang solid di tengah ketidakpastian ekonomi global dan domestik.