ecommerce-internet-shopping-promotion-campaign_335657-2977.webp
Tren Leisure

4 Tren Utama Ini jadi Penentu Arah Bisnis e-Commerce

  • Menghadapi 2025, SIRCLO memproyeksikan dua tren utama yang akan mendominasi strategi e-commerce, yakni video commerce dan omnichannel retailing.

Tren Leisure

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Ekonomi digital Indonesia menunjukkan performa cemerlang sepanjang tahun 2024. Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2024 yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai Gross Merchandise Value (GMV) ekonomi digital Indonesia diperkirakan tumbuh sebesar 13% dibandingkan 2023, menembus angka US$90 miliar atau sekitar Rp1.430 triliun.

Angka ini mengukuhkan Indonesia sebagai pasar digital terbesar di kawasan Asia Tenggara. E-commerce tetap menjadi motor utama pertumbuhan dengan kontribusi GMV sebesar US$65 miliar, naik 11% dibandingkan tahun lalu.

“Data internal kami mencatatkan peningkatan rata-rata jumlah transaksi online sebesar 4,95% dan jumlah konsumen sebesar 6,8% sepanjang tahun 2024. Hal ini mencerminkan pertumbuhan e-commerce yang cenderung stabil,” ujar Brian Marshal, Founder dan CEO SIRCLO melalui hasil riset yang diterima TrenAsia, dikutip Senin, 5 Mei 2025.

Ia menambahkan bahwa tren tersebut menjadi sinyal penting bagi pelaku usaha untuk semakin adaptif terhadap teknologi baru, termasuk optimalisasi video commerce dan penerapan pengalaman belanja berbasis omnichannel.

Tiga Kategori Produk Paling Laris di E-commerce 2024

Data dari SIRCLO menunjukkan adanya pergeseran preferensi konsumen dalam berbelanja secara online. Tiga kategori produk yang mengalami lonjakan pertumbuhan transaksi terbesar sepanjang 2024 adalah:

  1. Fast Moving Consumer Goods (FMCG) tumbuh 90,45%
  2. Beauty & Personal Care tumbuh 62,07%
  3. Produk Ibu dan Anak tumbuh 35,52%

Pertumbuhan FMCG menjadi indikator kuat bahwa kanal digital kini telah menjadi rujukan utama masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mengacu data Statista, penjualan FMCG online secara global diperkirakan mencapai US$27 miliar (sekitar Rp432 triliun) pada 2028.

Sementara itu, industri kecantikan juga terus menunjukkan tren positif. Faktor seperti meningkatnya kesadaran akan perawatan diri, pengaruh beauty influencer, dan ragam produk untuk berbagai jenis kulit mendukung pertumbuhan ini. Total pendapatan sektor Beauty & Personal Care di Indonesia diperkirakan menembus US$9,17 miliar atau sekitar Rp142 triliun pada 2024.

Festival ‘Double Day’ Dorong Lonjakan Transaksi Bulanan

Momentum belanja pada tanggal kembar seperti 10.10, 11.11, dan 12.12 kembali menjadi andalan para pelaku e-commerce. SIRCLO mencatat peningkatan transaksi sebesar 71% secara tahunan selama momen ‘Double Day’.

Jika dirinci, lonjakan transaksi terjadi dari bulan ke bulan sebagai berikut:

  • 10.10: naik 9,2% dari bulan sebelumnya
  • 11.11: naik 21,02%
  • 12.12: naik 18,68%

Strategi seperti diskon besar-besaran, voucher cashback, gratis ongkir, dan flash sale menjadi pemicu utama antusiasme konsumen dalam berbelanja saat kampanye berlangsung.

Perubahan Waktu Belanja Online: Siang dan Malam Kini Jadi Primetime

Tren belanja daring kini tidak lagi hanya ramai di malam hari. SIRCLO mencatat pergeseran waktu favorit konsumen untuk berbelanja dari pukul 20.00 WIB pada 2023 menjadi pukul 12.00 WIB saat makan siang dan 19.00 WIB setelah pulang kerja di tahun 2024.

Pergeseran ini menunjukkan bahwa konsumen semakin memanfaatkan waktu luang di sela aktivitas untuk melakukan transaksi, didorong oleh kemudahan berbelanja lewat ponsel, promo menarik, serta kenyamanan platform e-commerce.

Metode Pembayaran Non-Tunai Makin Dominan

Perilaku belanja digital masyarakat Indonesia juga menunjukkan transformasi ke arah pembayaran digital. Sekitar 63% transaksi e-commerce sepanjang 2024 dilakukan secara non-tunai, dengan rincian sebagai berikut:

  • E-wallet: 34%
  • Virtual account: 10%
  • Paylater: 8%
  • Metode digital lainnya

Sementara itu, Cash on Delivery (COD) masih digunakan pada 37% transaksi, menandakan bahwa meskipun metode ini masih relevan, tren konsumen sudah bergeser ke arah metode yang lebih praktis dan aman.

Baca Juga: 

Proyeksi E-commerce 2025: Video Commerce dan Omnichannel Jadi Kunci Pertumbuhan

Menghadapi 2025, SIRCLO memproyeksikan dua tren utama yang akan mendominasi strategi e-commerce, yakni video commerce dan omnichannel retailing.

Video Commerce Jadi Kanal Penjualan Potensial

Tren video commerce semakin berperan penting dalam proses penemuan produk hingga keputusan pembelian. Menurut laporan e-Conomy SEA 2024, konsumen kini lebih tertarik pada konten video interaktif, live streaming, hingga promo eksklusif berbatas waktu.

Hal ini diperkuat oleh data SIRCLO yang menunjukkan:

  • Live streaming menyumbang 47% terhadap GMV
  • Short video menyumbang 27%

“Pendekatan berbasis video perlu diintegrasikan dalam strategi penjualan digital. Investasi dalam live streaming, short video, serta kemitraan dengan kreator dan afiliator akan menjadi kunci untuk meningkatkan visibilitas brand hingga mempercepat konversi,” jelas Brian Marshal.

Omnichannel Retailing untuk Pemerataan Akses Belanja

Salah satu tantangan utama e-commerce Indonesia adalah masih terkonsentrasinya transaksi di Pulau Jawa, yang mencapai 83,8% dari total pembelian. Namun, data SIRCLO menunjukkan bahwa potensi pasar luar Jawa semakin kuat:

  • Rata-rata transaksi luar Jawa naik 80%
  • Jumlah konsumen tumbuh 74,5% secara tahunan

Sayangnya, metode pengiriman di luar Jawa masih didominasi layanan reguler (84,5%), sementara pengiriman cepat seperti Same Day atau Instant masih di bawah 1%. Hal ini mencerminkan tantangan logistik yang masih harus diatasi.

“Pelaku bisnis perlu mengadopsi teknologi untuk mempercepat distribusi logistik dan memperkuat konektivitas antara kanal online dan offline,” tambah Brian.

Strategi Inovatif SIRCLO Sambut 2025

Untuk mendukung pertumbuhan di tahun 2025, SIRCLO meluncurkan dua solusi utama:

  1. SIRCLO StreamLab – layanan social commerce 360° yang mencakup live streaming, produksi konten, hingga dukungan afiliator.
  2. Multi-Origin Go-To-Market Strategy – strategi distribusi efisien untuk mempercepat pengiriman ke berbagai wilayah Indonesia dengan biaya terjangkau.

“Kami berharap layanan ini dapat membantu brand menciptakan pertumbuhan di tahun 2025,” tutup Brian.