
11 Kota di Dunia Ini Ditiru Persis oleh China
Jakarta-Beberapa waktu lalu Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebut jika dibandingkan dengan Shanghai China, Jakarta hanya seperti kampung. Tetapi sebenarnya China juga menghadapi masalah besar dengan kepadatan di kota tersebut hingga berjuang menarik orang pindah ke wilayah lain. Salah satu cara yang dilakukan adalah meluncurkan apa yang disebut One City Nine Towns. Caranya unik dan […]
Tren Leisure
Jakarta-Beberapa waktu lalu Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebut jika dibandingkan dengan Shanghai China, Jakarta hanya seperti kampung.
Tetapi sebenarnya China juga menghadapi masalah besar dengan kepadatan di kota tersebut hingga berjuang menarik orang pindah ke wilayah lain. Salah satu cara yang dilakukan adalah meluncurkan apa yang disebut One City Nine Towns.
Caranya unik dan mahal yakni dengan membangun sejumlah daerah dengan meniru persis kota di luar negeri, terutama Eropa. Sayangnya, sebagian proyek itu gagal dan menjadikannya justru sebagai kota hantu.
Inilah 11 tempat yang dibangun China dengan mereplika sejumlah kota di luar negeri sebagaimana ditulis Business Insider.

Terletak di dekat kota pelabuhan Tianjin ini adalah Desa Florentia, mal outlet yang dirancang rumit yang dimaksudkan menyerupai desa di Italia. Kota ini dilengkapi dengan air mancur, kanal, dan mosaik, serta toko-toko “lokal” seperti Gucci dan Prada. Dibangun oleh pengembang Italia dan nuansanya benar-benar seperti Italia.

Di tengah-tengah provinsi China, Guangdong, terdapat replika Hallstatt, desa Alpen Austria yang bersejarah. China menghabiskan US$ 940 juta untuk menyalin Situs Warisan Dunia UNESCO tersebut.

Beberapa jam perjalanan dari Shanghai Anda akan menemukan Tianducheng, sebuah wannabe Paris yang memiliki replika Menara Eiffel setinggi 354 kaki. Meskipun Tianducheng seharusnya menampung sekitar 10.000 orang, sebagian besar rumah itu kosong, tetapi masih kota ini berfungsi penuh sehingga Anda dapat mengunjungi dan bermalam.

Di seberang sungai dari Hong Kong terdapat Overseas Chinese Town East (OCT), semacam taman hiburan ekowisata yang memiliki danau buatan dan seluruh distrik meniru Interlaken Swiss. Area ini memiliki sejumlah taman hiburan yang berbeda, seperti Knight Valley, Tea Stream Valley, dan Wind Valley.

Desa nelayan kuno Tianjin dihancurkan untuk membuat ruang bagi Manhattan mini yang disebut Yujiapu Financial Distric, yang diharapkan pengembang akan menjadi pusat keuangan dunia. Tempat ini rencananya untuk menampung Sekolah Juilliard dan replika Rockefeller dan Lincoln Center. Sebelumnya direncanakan akan selesai pada 2019 namun konstruksi dihentikan, meninggalkan sebagian besar tempat kosong.

Di jantung kota Beijing ada Tonghui Town International Bar Street, sebuah jalan yang meniru kota Interlaken yang indah di Swiss dengan pengaruh Bavaria dan Alpen lainnya. Tempat ini dimaksudkan untuk menampung puluhan bar dan restoran untuk menjadi hotspot baru setelah jam kerja. Sayangnya justru sering sepi.

Jalanan berbatu, rumah bergaya Victoria, dan pub sudut membuat Thames Town, di Distrik Songjiang dekat Shanghai, terasa sangat bernuansa Inggris. Beberapa bangunan adalah replika persis yang ditemukan di Inggris. Kota itu, seperti beberapa kota lagi dalam daftar ini, adalah bagian dari proyek perumahan “One City, Nine Towns” yang dimaksudkan untuk memikat orang keluar dari Shanghai yang penuh sesak untuk menjalani fantasi Eropa mereka di salah satu dari sembilan desa yang terinspirasi Eropa.

Alih-alih membangun beberapa desa buku cerita Jermanik yang terbalut kastil, arsitek Jerman disewa untuk membangun Anting German Town, di luar Shanghai, memutuskan untuk secara praktis membangun Kota Jerman modern di Cina. Kota itu, yang dihuni hampir 50.000 orang, sebagian besar rumah kosong.

Juga dikenal sebagai Puded’s Nederland, Holland Town adalah desa pedesaan yang dibangun dengan nuansa Belanda terutama Amsterdam dan lingkungan Kattenbroek di Amersfoort, lengkap dengan kanal dan kincir angin. Beberapa bangunan adalah replika yang persis sama dengan yang ditemukan di Belanda, seperti Museum Bahari Belanda dan department store Bijenkorf di Amsterdam.

Swedia juga ditiru sebagai bagian dari proyek “One City Nine Towns” yang terlalu ambisius. Terletak di luar Shanghai, Kota ini dimaksudkan menyerupai kota Sigtuna Swedia dan memiliki pengaruh Skandinavia, termasuk replika Danau Malaren Swedia dan Gedung Parlemen Islandia. Hari ini justru seperti kota hantu.

Arsitektur Italia Breeza Citta di Pujiang, juga terletak di luar Shanghai, menciptakan sebuah kota yang menyerupai kota Italia modern. Hasilnya sebagian besar gedung-gedung apartemen warna kuning dengan beberapa kanal indah dan ruang hijau.