
10 Ciri Pasangan Red Flag Soal Keuangan yang Perlu Diwaspadai
- Kenali 10 tanda pasangan red flag soal keuangan, mulai dari utang tersembunyi hingga tidak transparan soal pendapatan. Hindari konflik finansial di masa depan.
Tren Leisure
JAKARTA, TRENASIA.ID - Hubungan asmara yang sehat bukan hanya soal cinta, perhatian, atau kemesraan sehari-hari. Di balik senyum dan kata sayang, ada satu faktor penting yang sering diabaikan, keterbukaan dalam mengelola keuangan. Uang memang bukan segalanya, tetapi dalam hubungan jangka panjang, pengelolaan finansial yang sehat adalah salah satu pondasi terkuat.
Sayangnya, tidak semua pasangan memiliki kesadaran yang sama soal pentingnya keterbukaan dan perencanaan keuangan. Masalah finansial yang kecil bisa menjadi bibit pertengkaran besar jika dibiarkan. Mulai dari pengeluaran yang tak terkendali, utang yang ditutup-tutupi, hingga visi keuangan yang tidak selaras, semua hal tersebut dapat merusak kepercayaan dan bahkan mengancam kelanjutan hubungan.
Dari berbagai studi, konflik soal uang termasuk penyebab utama keretakan rumah tangga. Tidak heran jika para pakar hubungan menyarankan agar pasangan membicarakan keuangan sejak awal, sama seriusnya dengan membicarakan masa depan bersama.
Dilansir dari IOL, media online ternama asal Afrika Selatan, Kamis, 14 Agustus 2025, ada sejumlah tanda yang perlu diwaspadai sejak dini. Sepuluh ciri berikut ini dapat menjadi “red flag” atau sinyal bahaya bahwa pasangan mungkin memiliki masalah dalam mengelola uang, berikut diantaranya.
1. Utang yang Disembunyikan
Menutup-nutupi utang kartu kredit, pinjaman pribadi, atau cicilan lain dapat membebani keuangan bersama. Kebiasaan ini mencerminkan kurangnya keterbukaan, yang pada akhirnya mengikis kepercayaan.
2. Pengeluaran Berlebihan Tanpa Rencana
Pasangan yang boros tanpa mempertimbangkan anggaran berpotensi merusak kestabilan finansial. Pola ini sulit diubah tanpa kesadaran dan komitmen untuk memperbaiki diri.
3. Tujuan Keuangan Tidak Selaras
Perbedaan visi dalam menabung, berinvestasi, atau membelanjakan uang dapat memicu ketegangan. Tanpa kesepakatan tujuan finansial, perencanaan masa depan akan terhambat.
4. Enggan Mendiskusikan Uang
Menghindari pembicaraan tentang pendapatan, pengeluaran, atau rencana keuangan bisa jadi tanda adanya rahasia atau ketidaknyamanan. Padahal, transparansi adalah kunci menjaga kepercayaan.
5. Ketergantungan Finansial Berlebihan
Jika pasangan terlalu sering meminta bantuan uang atau mengandalkan pinjaman tanpa mencari solusi, hal ini menunjukkan masalah manajemen keuangan dan kurangnya kemandirian.
6. Tidak Memiliki Tabungan Darurat
Tidak menyiapkan dana darurat membuat pasangan rentan terhadap situasi tak terduga. Kebiasaan ini menandakan kurangnya perencanaan jangka panjang.
7. Menggunakan Uang untuk Mengontrol
Memakai akses finansial sebagai alat kontrol atau manipulasi adalah bentuk perilaku toxic yang merusak hubungan.
8. Gagal Membayar Tagihan Tepat Waktu
Sering menunda atau lalai membayar tagihan adalah tanda manajemen uang yang buruk, dan bisa berdampak langsung pada kestabilan rumah tangga.
9. Mengabaikan Kewajiban Finansial Bersama
Tidak berkontribusi pada biaya bersama, seperti sewa rumah atau kebutuhan bulanan, dapat menciptakan beban yang tidak adil bagi salah satu pihak.
10. Tidak Transparan soal Aset dan Pendapatan
Menyembunyikan informasi tentang gaji, investasi, atau aset lainnya adalah bentuk ketidakjujuran yang berpotensi merusak fondasi hubungan.
Menghadapi pasangan dengan tanda-tanda ini memerlukan komunikasi yang jujur dan tegas. Jika masalah berlanjut tanpa perubahan, risiko konflik jangka panjang akan semakin besar. Hubungan yang sehat seharusnya melibatkan kerja sama, saling percaya, dan visi finansial yang sejalan demi masa depan bersama.